Indoktrinasi Agama
TERORISME adalah serangan - serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Akhir - akhir ini penggerebekan terorispun banyak terjadi. Indoktrinasi agamapun menjadi kedok.
Aksi terorisme tidak hanya ada di Indonesia saja, tetapi di negara lainpun aksi terorisme juga terjadi. Seperti di Amerika saat peristiwa 11 september WTC yang menggemparkan berbagai pihak oleh aksi terorisme Osama Bin Laden. Aksi terorisme yang terjadi di Indonesia, tepatnya di Kuta, Bali juga menggemparkan berbagai pihak. Banyak turis mancanegara yang tewas saat itu. Dampak pengeboman Bali yang di lakukan oleh Imam Samudera dan kawan - kawannya itu menjadikan negara tetangga mengeluarkan travel warning ke Indonesia yang mengakibatkan industri penerbangan dan industri pariwisata macet.
Kegigihan Detasemen Khusus 88 Antiteror ( Densus 88 ) memburu para pelaku teror patut diacungi jempol. Salah seorang tokoh penting dalam pengeboman Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, Ibrohim berhasil di lumpuhkan. Kemudian menyusul Noordin M Top yang disergap di Mojosongo, Jebres, Solo, Jawa Tengah. Kesuksesan Densus 88 menewaskan warga berkebangsaan Malaysia tersebut, tak pelak memberikan secercah harapan terhadap berbagai upaya, baik yang dilakukan pemerintah maupun masyarakat, dalam menekan penyebaran terorisme di Indonesia.
Legitimasi agama yang ada di balik berbagai aksi teror menimbulkan keheranan bagi beberapa kalangan. Sebab, dalam terorisme, agama begitu mudahnya bermetamorfosis menjadi drakula yang dengan dingin mengisap darah orang - orang tidak berdosa.
Apakah agama patut menjadi kedok aksi kejahatan ? Menurut mantan rektor Universitas Islam Negeri ( UIN ) Syarif Hidayatullah, Prof. DR. Azyumardi Azra dalam rangkaian sosialisasi Barisan Tolak Terorisme, bahwa salah satu cara yang sering digunakan teroris adalah dengan membawa - bawa agama dalam perekrutan. Indoktrinasi seringkali dilakukan oleh orang - orang asing dengan berkedok mengadakan kegiatan keagamaan di lingkungan setempat.
Indoktrinasi yang di tanamkan oleh pihak teroris sangat mudah di pahami oleh orang awam yang sama sekali tidak peka terhadap agamanya. Seharusnya agama janganlah dijadikan kedok untuk melakukan kejahatan apapun walau aksi ini di anggap sebagai aksi jihad oleh segelintir orang. Kedok agama berarti sama saja menjatuhkan nama agama itu sendiri. Agama merupakan hal yang paling sensitif bagi setiap orang.
Pengatasnamaan teroris terhadap suatu agama dirasa bukan hal yang bijak, karena sama saja mereka hanya berlindung dari agama mereka sendiri. Oleh sebab itu diharap bagi semua kalangan, pihak, maupun masyarakat setempat agar mau berpartisipasi dalam pemberantasan terorisme agar terorisme di Indonesia tidak semakin merajalela.
( HANINDIAH ARINI DEWI - 153080031 )
Senin, 31 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar