Selasa, 13 April 2010

PENULISAN BERITA

PENULISAN BERITA
Nama : Aris Hanung Setyaji
NIM : 153080045/F
Dosen : Subhan Afifi, M.Si


1. Hard News

“Turonggo Panji Saputro”
Akan diresmikan Istri Bupati Bantul

Setelah lama tak terdengar pertunjukan jathilan, kini warga dusun Puluhan, Argomulyo, Sedayu, Bantul berniat membentuk kelompok kesenian jathilan “Turonggo Panji Saputro”. Rencananya pada 2 mei mendatang “Turonggo Panji Saputro” akan diresmikan oleh Ibu Idam Samawi istri Bupati Bantul.Sekretaris “Turonggo Panji Saputro”.

Sekretaris “Turonggo Panji Saputro” Syaiful mengatakan jathilan ini akan diresmikan oleh Ibu Idam Samawi pada 2 Mei 2010, untuk menyambut peresmian kami mengadakan latihan setiap hari minggu setelah dhuhur. “Dulu kita latihan setiap malam minggu, karena alasan banyak penonton yang melihatnya dan alasan keamanan baik pemain dan penonton, latihan diganti minggu siang”, ujarnya setelah selesai latihan.

“Persiapan kami untuk penyambutan bapak bupati dan istrinya sudah matang, kami sudah mampersiapkan tempat pertunjukan dan peresmian, konsumsi, serta persiapan para pemain, selain itu warga sekitar juga sangat mendukung dan saling membantu demi lancarnya acara mendatang”, kata Winarno, pemain jathilan.

Winarno menambahkan, terbentuknya kesenian jathilan “Turonggo Panji Saputro” ini bermula dari keisengan warga bermain gamelan setiap malam minggu, kemudian muncul ide untuk membentuk kesenian jathilan ini. Mereka juga ingin melestarikan kesenian jathilan, karena kesenian ini sudah jarang terdengar lagi dan jarang tampil menghibur warga.

Menurut Seksi Humas, Kiswanto, “sumbangan dana dan tenaga dari warga akan membantu kelancaran acara mendatang, ini juga menjadi wujud rasa persaudaraan dan persatuan antar warga Puluhan”. (Aris Hanung S/153080045/F)


2. Soft News

“Turonggo Panji Saputo”, mendatangkan rejeki bagi pedagang

“Turonggo Panji Saputro” kesenian jathilan milik warga Puluhan, Argomulyo, Sedayu, Bantul kini mulai mendatangkan rejeki bagi para pedagang. Begitu banyaknya orang yang antusias menonton membuat para pedagang berdatangan menjajakan dagangannya.

Menurut Slamet, pedagang mie ayam, “Saya sangat senang sekali dengan adanya latihan jathilan setiap minggu, banyaknya penonton membuat dagangan saya laris dan saya tidak perlu keliling menjajakan dagangan”. Selain itu pendapatan dagang mie ayam saat latihan jatilan di dusun Puluhan lebih banyak dibandingkan saat dagang keliling, tambahannya.

Suryo, pedagang siomay “lebih efektif berjualan disini daripada berjualan keliling kampung, tidak capek dan banyak hiburan”.

“Kesenian jathilan merupakan warisan kebudayaan, selain itu hiburan yang murah dan bahkan gratis” ujar Leo, salah seorang penonton. Lain halnya dengan Gunawan, “suka menonton latihan jathilan di dusun Puluhan ini, karena suka dengan hal-hal yang berbau mistis”. (Aris Hanung S/153080045/F)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar