Hidup untuk menghidupi keluarga
Dinginya malam yang menusuk rusuk tubuh tak menggentarkan hati seorang wanita paruh baya untuk menjalani hidupnya. Di tengah sunyinya kota dan gelapnya malam itu memaksa Tiwi tetap berjualan demi keluarganya.
Penjual gudeg ini biasanya berjualan di depan Pasar Bringhardjo. Tiwi berjualan gudeg setiap hari dari jam 9 malam hingga jam 3 pagi. Tiwi tinggal di daerah Tamansari dekat Pasar Ngasem.Tiwi berjualan gudeg kira - kira dari 10 tahun yang lalu.
Saat berjualan Tiwi biasanya di bantu oleh suami dan anak - anaknya. Awalnya Tiwi adalah seorang pembuat kue pesanan,setiap harinya Tiwi menerima pesanan kue yang di pesan dari tetangga - tetangganya. Hasil dari berjualan kue tidaklah seberapa besar untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.
Saat pertama kali saat berjualan Tiwi mengalami kendala dan kesulitan yang beragam. Dari terbatasnya modal, fasilitas, bahkan gangguan lingkungan sekitar malioboro. Tapi dengan semangat gigih, Tiwi merintis usahanya ini dari nol. Hanya bermodal Rp 500.000,00 Tiwi dapat membuat gudeg yang sangat lezat.
Saat berjualan Tiwi pernah mengalami pemalakan sewa tempat. Preman sekitar bahkan sering berkunjung ke warung gudeg Tiwi untuk sekedar makan tetapi tidak membayar. Hal ini membuat Tiwi kadang rugi dengan penghasilannya. Selain pemalakan juga banyak pelanggan yang mengeluh karena banyak pengamen yang membuat mereka tidak nyaman, sehingga jarang orang yang datang untuk membeli.
Banyak pula saingan di sekitar warung Tiwi yang menjajakan makanan yang sama sehingga harus giat dan jeli untuk berjualan. Tetapi semangat Tiwi yang tak pernah menyerah dan giat untuk terus mengembangkan usahanya ini akhirnya membuahkan hasil yang baik, sekarang ini banyak orang yang telah mengenal dan memuji kelezatan dari gudeg Tiwi. Bahkan tak jarang pula banyak pesanan gudeg yang membanjiri Tiwi. Kerja keras Tiwi ini telah membuahkan hasil yang baik sehingga usaha gudeg Tiwiberjalan dengan lancar. Oleh karena itu kita dapatlah mengambil pelajaran dan mencontoh semangat dari Tiwi dalam perjuangan hidupnya.( Hanindiah Arini Dewi - 153080031 )
Selasa, 20 April 2010
Selasa, 13 April 2010
Penulisan Berita
HANINDIAH ARINI DEWI
153080031/F
1.Hard News
Pelaksanan UAN 2010
Yogya ( Jampatas ) - Pelaksanaan Ujian Akhir Nasional ( UAN ) SMA dipercepat menjadi minggu ke - 3 Maret 2010. Informasi pelaksanaan UAN SMA 2010 didasarkan berdasarkan Peraturan Menteri ( Permen ) Pendidikan Nasional No 74 dan 75 tahun 2009 tentang UASBN SD/MI serta Ujian Nasional SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMK Tahun Pelajaran 2009/2010. Peraturan ini ditandatangani Menteri Pendidikan Nasional Prof. Bambang Sudibyo pada 13 Oktober 2009, seminggu sebelum diganti dengan Mendiknas Prof. Muh Nuh Kabinet Indonesia Bersatu II.
Jadwal tahun 2010 ini lebih cepat dari UAN yang biasanya berlangsung pertengahan April. Hal ini disebabkan UAN 2010 akan dilaksanakan 2 kali yakni terdiri dari UAN utama dan UAN ulangan. Siswa yang tidak lulus pada UAN utama, bisa mengulang pada UAN tahap kedua. UAN ulangan dilaksanakan setelah pengumuman UAN utama atau tepatnya 8 minggu setelah pelaksanaan UAN utama.
UAN utama dilaksanakan tanggal 22 – 26 Maret 2010, sedangkan UAN ulangan dilaksanakan 10 – 14 Mei 2010. UAN SMA terdiri dari 2 program yaitu IPA dan IPS. Masing - masing program terdiri dari 6 mata pelajaran yang di ujikan. Standard nilai yang harus di capai untuk semua mata pelajaran adalah 5,50, dan untuk nilai maksimal tiap pelajaran adalah 4,25.
2.Soft News
Respon Siswa SMA terhadap UAN
Yogya ( Jampatas ) - Pelaksanan UAN yang di percepat menjadi minggu k - 3 bulan Maret ini, membuat banyak siswa terkejut dan belum siap untuk menghadapinya. UAN tahun ini di anggap sangat berat karena nilai standarisasinyapun naik.
Menurut salah satu siswa SMA N 6 Yogyakarta Anisa Prastiari ( 17 ) " UAN tahun ini sangat berat karena nilai standarisasi yang di tetapkan sangat tinggi dan bobot nilai tiap soalpun sangat sulit untuk dikerjakan, apalagi soal matematika yang menurut saya sangat sulit karena waktu yang di sediakan hanya 120 menit sehingga kita harus berlomba dengan waktu untuk mengerjakannya ", kata Anis. Tetapi Anisa sangat optimis dengan hasil yang ia capai, karena ia telah mengerjakan semua soal yang di ujikan dengan sebaik - baiknya.
Banyak siswa SMA yang menghadapi ujian ini dengan suasana tegang, karena mereka takut tidak lulus. UAN tahun ini yang dilaksanakan 2 kali setidaknya sedikit meringankan beban mental siswa SMA, karena mereka dapat mengulang kembali dengan cepat untuk segera dapat lulus. Sedangkan pengumuman kelulusan UAN akan dilaksanakan 1 bulan setelah UAN dilaksanakan dan seterusnya akan di lanjutkan Ujian Akhir Sekolah ( UAS ) yang harus wajib di ikuti oleh siswa sebagai syarat kelulusannya.
153080031/F
1.Hard News
Pelaksanan UAN 2010
Yogya ( Jampatas ) - Pelaksanaan Ujian Akhir Nasional ( UAN ) SMA dipercepat menjadi minggu ke - 3 Maret 2010. Informasi pelaksanaan UAN SMA 2010 didasarkan berdasarkan Peraturan Menteri ( Permen ) Pendidikan Nasional No 74 dan 75 tahun 2009 tentang UASBN SD/MI serta Ujian Nasional SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMK Tahun Pelajaran 2009/2010. Peraturan ini ditandatangani Menteri Pendidikan Nasional Prof. Bambang Sudibyo pada 13 Oktober 2009, seminggu sebelum diganti dengan Mendiknas Prof. Muh Nuh Kabinet Indonesia Bersatu II.
Jadwal tahun 2010 ini lebih cepat dari UAN yang biasanya berlangsung pertengahan April. Hal ini disebabkan UAN 2010 akan dilaksanakan 2 kali yakni terdiri dari UAN utama dan UAN ulangan. Siswa yang tidak lulus pada UAN utama, bisa mengulang pada UAN tahap kedua. UAN ulangan dilaksanakan setelah pengumuman UAN utama atau tepatnya 8 minggu setelah pelaksanaan UAN utama.
UAN utama dilaksanakan tanggal 22 – 26 Maret 2010, sedangkan UAN ulangan dilaksanakan 10 – 14 Mei 2010. UAN SMA terdiri dari 2 program yaitu IPA dan IPS. Masing - masing program terdiri dari 6 mata pelajaran yang di ujikan. Standard nilai yang harus di capai untuk semua mata pelajaran adalah 5,50, dan untuk nilai maksimal tiap pelajaran adalah 4,25.
2.Soft News
Respon Siswa SMA terhadap UAN
Yogya ( Jampatas ) - Pelaksanan UAN yang di percepat menjadi minggu k - 3 bulan Maret ini, membuat banyak siswa terkejut dan belum siap untuk menghadapinya. UAN tahun ini di anggap sangat berat karena nilai standarisasinyapun naik.
Menurut salah satu siswa SMA N 6 Yogyakarta Anisa Prastiari ( 17 ) " UAN tahun ini sangat berat karena nilai standarisasi yang di tetapkan sangat tinggi dan bobot nilai tiap soalpun sangat sulit untuk dikerjakan, apalagi soal matematika yang menurut saya sangat sulit karena waktu yang di sediakan hanya 120 menit sehingga kita harus berlomba dengan waktu untuk mengerjakannya ", kata Anis. Tetapi Anisa sangat optimis dengan hasil yang ia capai, karena ia telah mengerjakan semua soal yang di ujikan dengan sebaik - baiknya.
Banyak siswa SMA yang menghadapi ujian ini dengan suasana tegang, karena mereka takut tidak lulus. UAN tahun ini yang dilaksanakan 2 kali setidaknya sedikit meringankan beban mental siswa SMA, karena mereka dapat mengulang kembali dengan cepat untuk segera dapat lulus. Sedangkan pengumuman kelulusan UAN akan dilaksanakan 1 bulan setelah UAN dilaksanakan dan seterusnya akan di lanjutkan Ujian Akhir Sekolah ( UAS ) yang harus wajib di ikuti oleh siswa sebagai syarat kelulusannya.
Penulisan Berita
Nama : Anggun Anindya S.
NIM : 153080018/F
Straight News
KEMERIAHAN PAMERAN “SUPERFOOD EXPO 2010” YOGYAKARTA
Yogya (Jampatas)- Pelaksanaan pameran makanan dan minuman terbesar ‘Superfood Expo (SE) 2010’ yang dilaksanakan di Hall B Jogja Expo Center (JEC), dibanjiri oleh ribuan pengunjung. Pameran SE 2010 ini diadakan mulai tanggal 7-11 April 2010.
Pameran yang bertajuk makanan dan minuman ini bukan pertama kali hadir di Jogjakarta. Pameran ini mendapatkan respon yang baik dari para pengusaha kuliner dan masyarakat Jogja sendiri. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya pengusaha kuliner yang ikut serta meramaikan suasana pameran ini. Pada pameran ini, peserta yang ikut serta dalam membuka stan tidak hanya pengusaha kuliner yang berasal dari Jogja.
Menurut Wahyu, salah satu panitia penyelenggara pameran ini banyak pengusahan kuliner yang tertarik ikut serta. Pameran ini diramaikan 100 pengusaha kuliner dari seluruh Indonesia. Pameran kali membuka 80 unit stan standar dan 10 unit stan VIP. Stan-stan itu diisi oleh berbagai sajian menu unik dan siper lezat baik produk kuliner maupun non kuliner. Penyelenggaraan Superfood Expo 2010 ini selain membantu pengusaha kecil untuk memperkenalkan usahanya, juga bertujuan untuk memperkokoh citra Jogja sebagai kota kuliner.
Produk-produk yang ikut serta dalam pameran ini antara lain, Coklat Monggo, Rumah Kopi, Manna Bakery, dan masih banyak lainnya. Selain menajikan aneka macam kuliner dan produk-produk non kuliner, pengunjung juga disajikan oleh hal-hal lainnya yang tidak kalah menarik. Pengunjung pameran akan disuguhi dengan acara demo masak, demo produk yang mengikuti pameran ini, lomba memasak serta pentas seni untuk menghibur.
Soft News
ANTUSIASME MASYARAKAT JOGJA TERHADAP ACARA PAMERAN ‘SUPERFOOD EXPO 2010’
Yogya (Jampatas)- Pameran makanan dan minuman ‘Superfood Expo 2010’ yang diadakan di Hall B JEC, menarik perhatian masyarakat Jogja. Jogja yang dikenal dengan kota kuliner sangat cocok menyelanggarakan pameran seperti ini. Banyaknya jenis makanan dan minuman yang tersedia di Jogja dapat ditemukan di pameran ini. Produk-produk yang ditawarkan juga tidak hanya kuliner tetapi produk-produk yang berbau kuliner.
Pameran kuliner yang diadakan pada tanggal 7-11 April 2010 banyak mengundang masyarakat Jogja maupun sekitarnya yang datang.
Kuliner memang sangat digemari oleh masyarakat. Menurut Wahyu, panitia penyelenggara pameran ini, banyaknya macam kuliner yang ada di Jogja merupakan salah satu alasan mengapa pameran ini diadakan. Pada pameran ini masyarakat dapat menjajal makanan dan minuman yang ada di Jogja maupun luar Jogja.Pengunjung yang datang pun sangat ramai.
Pengunjung yang datang juga tidak hanya berasal dari kota Jogja tetapi banyak juga masyarakat yang datang dari sekitar Jogja. Mereka antusias terhadap pameran ini. Salah satu pengunjung, Antok (20) yang datang bersama teman- temannya senang bisa berkunjung pada pameran ini. “Wah sering-sering aja pameran seperti ini diadakan, jadi kita bisa menjajal makanan-makanan yang ada di Jogja,” ujarnya.
Pengunjung yang datang tidak hanya anak-anak muda, banyak juga orang tua yang antusias dengan adanya pameran ini. Wisnu (45) berkata, “dengan adanya pameran kuliner seperti ini, saya bisa menjajal berbagai makanan dan minuman tanpa harus jauh-jauh mencari tempatnya, dan juga saya bisa merasakan makanan dari luar Jogja.” Pameran ini dinilai juga tidak hanya memanjakan masyarakat Jogja yang senang dengan kuliner, tetapi juga membantu pengusaha kuliner untuk menjual produk mereka.
NIM : 153080018/F
Straight News
KEMERIAHAN PAMERAN “SUPERFOOD EXPO 2010” YOGYAKARTA
Yogya (Jampatas)- Pelaksanaan pameran makanan dan minuman terbesar ‘Superfood Expo (SE) 2010’ yang dilaksanakan di Hall B Jogja Expo Center (JEC), dibanjiri oleh ribuan pengunjung. Pameran SE 2010 ini diadakan mulai tanggal 7-11 April 2010.
Pameran yang bertajuk makanan dan minuman ini bukan pertama kali hadir di Jogjakarta. Pameran ini mendapatkan respon yang baik dari para pengusaha kuliner dan masyarakat Jogja sendiri. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya pengusaha kuliner yang ikut serta meramaikan suasana pameran ini. Pada pameran ini, peserta yang ikut serta dalam membuka stan tidak hanya pengusaha kuliner yang berasal dari Jogja.
Menurut Wahyu, salah satu panitia penyelenggara pameran ini banyak pengusahan kuliner yang tertarik ikut serta. Pameran ini diramaikan 100 pengusaha kuliner dari seluruh Indonesia. Pameran kali membuka 80 unit stan standar dan 10 unit stan VIP. Stan-stan itu diisi oleh berbagai sajian menu unik dan siper lezat baik produk kuliner maupun non kuliner. Penyelenggaraan Superfood Expo 2010 ini selain membantu pengusaha kecil untuk memperkenalkan usahanya, juga bertujuan untuk memperkokoh citra Jogja sebagai kota kuliner.
Produk-produk yang ikut serta dalam pameran ini antara lain, Coklat Monggo, Rumah Kopi, Manna Bakery, dan masih banyak lainnya. Selain menajikan aneka macam kuliner dan produk-produk non kuliner, pengunjung juga disajikan oleh hal-hal lainnya yang tidak kalah menarik. Pengunjung pameran akan disuguhi dengan acara demo masak, demo produk yang mengikuti pameran ini, lomba memasak serta pentas seni untuk menghibur.
Soft News
ANTUSIASME MASYARAKAT JOGJA TERHADAP ACARA PAMERAN ‘SUPERFOOD EXPO 2010’
Yogya (Jampatas)- Pameran makanan dan minuman ‘Superfood Expo 2010’ yang diadakan di Hall B JEC, menarik perhatian masyarakat Jogja. Jogja yang dikenal dengan kota kuliner sangat cocok menyelanggarakan pameran seperti ini. Banyaknya jenis makanan dan minuman yang tersedia di Jogja dapat ditemukan di pameran ini. Produk-produk yang ditawarkan juga tidak hanya kuliner tetapi produk-produk yang berbau kuliner.
Pameran kuliner yang diadakan pada tanggal 7-11 April 2010 banyak mengundang masyarakat Jogja maupun sekitarnya yang datang.
Kuliner memang sangat digemari oleh masyarakat. Menurut Wahyu, panitia penyelenggara pameran ini, banyaknya macam kuliner yang ada di Jogja merupakan salah satu alasan mengapa pameran ini diadakan. Pada pameran ini masyarakat dapat menjajal makanan dan minuman yang ada di Jogja maupun luar Jogja.Pengunjung yang datang pun sangat ramai.
Pengunjung yang datang juga tidak hanya berasal dari kota Jogja tetapi banyak juga masyarakat yang datang dari sekitar Jogja. Mereka antusias terhadap pameran ini. Salah satu pengunjung, Antok (20) yang datang bersama teman- temannya senang bisa berkunjung pada pameran ini. “Wah sering-sering aja pameran seperti ini diadakan, jadi kita bisa menjajal makanan-makanan yang ada di Jogja,” ujarnya.
Pengunjung yang datang tidak hanya anak-anak muda, banyak juga orang tua yang antusias dengan adanya pameran ini. Wisnu (45) berkata, “dengan adanya pameran kuliner seperti ini, saya bisa menjajal berbagai makanan dan minuman tanpa harus jauh-jauh mencari tempatnya, dan juga saya bisa merasakan makanan dari luar Jogja.” Pameran ini dinilai juga tidak hanya memanjakan masyarakat Jogja yang senang dengan kuliner, tetapi juga membantu pengusaha kuliner untuk menjual produk mereka.
Penulisan Berita
ABIMANYU ADI PUTRO
153080032 / F
Hard News
Sambut ‘Banjaran Sembadra’ dengan wayang kulit
YOGYA, Panitia bersama pergelaran wayang kulit, TVRI Jogja - RRI Jogja dan Pepadi DIY,yang menggelar acara wayang kulit semalam suntuk, Sabtu (10/04) di Sasana Hinggil , alun – alun Kidul Yogyakarta. Pagelaran wayang kulit menampilkan Dalang Ki Hadi Sutikno dari Ngaglik, Sleman dengan cerita ‘Banjaran Sembadra’.
Menurut panitia Slamet Hs mengatakan, dipilihnya cerita tersebut dengan maksud sesuai tema untuk menyambut peringatan Hari Kartini. Bagi sebagian orang banyak yang belum mengerti arti dari ‘Banjaran Sembadra’ terutama bagi wisatawan yang berasal dari luar Jogja yang sedang berlibur dan menyaksikan pergelaran wayang kulit. Bagi Slamet Hs, arti dari tema pagelaran ini menggambarkan perjuangan seorang Dewi Sembadra dalam menjalani kehidupannya sebagai seorang ibu yang berjuang untuk melahirkan seorang anak yang bernama Abimanyu.
Pagelaran ini didukung oleh Letjen (Purn) HR Wiyoga Atmodarminto, STMIK AKAKOM. Pagelaran akan disiarkan langsung kepada masyarakat pandhemen wayang kulit yang ingin menyaksikan langsung dapat membeli tiket masuk dengan harga Rp 6.000 untuk (kelas II) DAN Rp 8.000 untuk (kelas I). Slamet HS menambahkan, dalang Ki Hadi Sutikno sudah cukup dikenal masyarakat pecinta wayang di Jogja dan sekitarnya, karena menggarap sangit dan leluconnya.
Soft News
Antusias Masyarakat dalam menyambut Acara Wayang Kulit
Wayang kulit yang ditampilkan pada hari sabtu (10/04) menarik perhatian perhatian masyarakat kota Jogja untuk menyambut Hari Kartini. Tidak hanya menarik masyarakat kota Jogja saja, tetapi masyarakat yang pada saat itu sedang berlibur pun ikut menyaksikan acara tersebut.
Kesenian Wayang Kulit yang ditampilkan ini berbeda dari Kesenian wayang kulit pada umumnya, sebab tema yang diambil dari Wayang Kulit tersebut guna memeriahkan acara Hari Kartini bagi masyarakat khususnya kota jogja.
Bagi Slamet Hs mengatakan, acara ini sangat berbeda dari sebelumnya, terihat perbedaan dari tema yang diambil justru membuat perhatian masyarakat khususnya kota Jogja merasa tertarik untuk menyaksikan pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk ini. Terlihat dari survey pengunjung yang telah terdata jumlah masyarakat yang ikut menyaksikan pagelaran wayang kulit ini sebanyak 250 – 500 orang.
Dampak positif juga dapat dirasakan bagi masyarakat yang menyaksikan untuk dapat lebih merasakan kesenian asli pribumi sekaligus dapat memberikan pendidikan moral yang baik bagi masyarakat untuk menjadikan tuntunan sikap kearah yang lebih baik bagi penerus – penerus bangsa ini.
153080032 / F
Hard News
Sambut ‘Banjaran Sembadra’ dengan wayang kulit
YOGYA, Panitia bersama pergelaran wayang kulit, TVRI Jogja - RRI Jogja dan Pepadi DIY,yang menggelar acara wayang kulit semalam suntuk, Sabtu (10/04) di Sasana Hinggil , alun – alun Kidul Yogyakarta. Pagelaran wayang kulit menampilkan Dalang Ki Hadi Sutikno dari Ngaglik, Sleman dengan cerita ‘Banjaran Sembadra’.
Menurut panitia Slamet Hs mengatakan, dipilihnya cerita tersebut dengan maksud sesuai tema untuk menyambut peringatan Hari Kartini. Bagi sebagian orang banyak yang belum mengerti arti dari ‘Banjaran Sembadra’ terutama bagi wisatawan yang berasal dari luar Jogja yang sedang berlibur dan menyaksikan pergelaran wayang kulit. Bagi Slamet Hs, arti dari tema pagelaran ini menggambarkan perjuangan seorang Dewi Sembadra dalam menjalani kehidupannya sebagai seorang ibu yang berjuang untuk melahirkan seorang anak yang bernama Abimanyu.
Pagelaran ini didukung oleh Letjen (Purn) HR Wiyoga Atmodarminto, STMIK AKAKOM. Pagelaran akan disiarkan langsung kepada masyarakat pandhemen wayang kulit yang ingin menyaksikan langsung dapat membeli tiket masuk dengan harga Rp 6.000 untuk (kelas II) DAN Rp 8.000 untuk (kelas I). Slamet HS menambahkan, dalang Ki Hadi Sutikno sudah cukup dikenal masyarakat pecinta wayang di Jogja dan sekitarnya, karena menggarap sangit dan leluconnya.
Soft News
Antusias Masyarakat dalam menyambut Acara Wayang Kulit
Wayang kulit yang ditampilkan pada hari sabtu (10/04) menarik perhatian perhatian masyarakat kota Jogja untuk menyambut Hari Kartini. Tidak hanya menarik masyarakat kota Jogja saja, tetapi masyarakat yang pada saat itu sedang berlibur pun ikut menyaksikan acara tersebut.
Kesenian Wayang Kulit yang ditampilkan ini berbeda dari Kesenian wayang kulit pada umumnya, sebab tema yang diambil dari Wayang Kulit tersebut guna memeriahkan acara Hari Kartini bagi masyarakat khususnya kota jogja.
Bagi Slamet Hs mengatakan, acara ini sangat berbeda dari sebelumnya, terihat perbedaan dari tema yang diambil justru membuat perhatian masyarakat khususnya kota Jogja merasa tertarik untuk menyaksikan pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk ini. Terlihat dari survey pengunjung yang telah terdata jumlah masyarakat yang ikut menyaksikan pagelaran wayang kulit ini sebanyak 250 – 500 orang.
Dampak positif juga dapat dirasakan bagi masyarakat yang menyaksikan untuk dapat lebih merasakan kesenian asli pribumi sekaligus dapat memberikan pendidikan moral yang baik bagi masyarakat untuk menjadikan tuntunan sikap kearah yang lebih baik bagi penerus – penerus bangsa ini.
PENULISAN BERITA
PENULISAN BERITA
Nama : Aris Hanung Setyaji
NIM : 153080045/F
Dosen : Subhan Afifi, M.Si
1. Hard News
“Turonggo Panji Saputro”
Akan diresmikan Istri Bupati Bantul
Setelah lama tak terdengar pertunjukan jathilan, kini warga dusun Puluhan, Argomulyo, Sedayu, Bantul berniat membentuk kelompok kesenian jathilan “Turonggo Panji Saputro”. Rencananya pada 2 mei mendatang “Turonggo Panji Saputro” akan diresmikan oleh Ibu Idam Samawi istri Bupati Bantul.Sekretaris “Turonggo Panji Saputro”.
Sekretaris “Turonggo Panji Saputro” Syaiful mengatakan jathilan ini akan diresmikan oleh Ibu Idam Samawi pada 2 Mei 2010, untuk menyambut peresmian kami mengadakan latihan setiap hari minggu setelah dhuhur. “Dulu kita latihan setiap malam minggu, karena alasan banyak penonton yang melihatnya dan alasan keamanan baik pemain dan penonton, latihan diganti minggu siang”, ujarnya setelah selesai latihan.
“Persiapan kami untuk penyambutan bapak bupati dan istrinya sudah matang, kami sudah mampersiapkan tempat pertunjukan dan peresmian, konsumsi, serta persiapan para pemain, selain itu warga sekitar juga sangat mendukung dan saling membantu demi lancarnya acara mendatang”, kata Winarno, pemain jathilan.
Winarno menambahkan, terbentuknya kesenian jathilan “Turonggo Panji Saputro” ini bermula dari keisengan warga bermain gamelan setiap malam minggu, kemudian muncul ide untuk membentuk kesenian jathilan ini. Mereka juga ingin melestarikan kesenian jathilan, karena kesenian ini sudah jarang terdengar lagi dan jarang tampil menghibur warga.
Menurut Seksi Humas, Kiswanto, “sumbangan dana dan tenaga dari warga akan membantu kelancaran acara mendatang, ini juga menjadi wujud rasa persaudaraan dan persatuan antar warga Puluhan”. (Aris Hanung S/153080045/F)
2. Soft News
“Turonggo Panji Saputo”, mendatangkan rejeki bagi pedagang
“Turonggo Panji Saputro” kesenian jathilan milik warga Puluhan, Argomulyo, Sedayu, Bantul kini mulai mendatangkan rejeki bagi para pedagang. Begitu banyaknya orang yang antusias menonton membuat para pedagang berdatangan menjajakan dagangannya.
Menurut Slamet, pedagang mie ayam, “Saya sangat senang sekali dengan adanya latihan jathilan setiap minggu, banyaknya penonton membuat dagangan saya laris dan saya tidak perlu keliling menjajakan dagangan”. Selain itu pendapatan dagang mie ayam saat latihan jatilan di dusun Puluhan lebih banyak dibandingkan saat dagang keliling, tambahannya.
Suryo, pedagang siomay “lebih efektif berjualan disini daripada berjualan keliling kampung, tidak capek dan banyak hiburan”.
“Kesenian jathilan merupakan warisan kebudayaan, selain itu hiburan yang murah dan bahkan gratis” ujar Leo, salah seorang penonton. Lain halnya dengan Gunawan, “suka menonton latihan jathilan di dusun Puluhan ini, karena suka dengan hal-hal yang berbau mistis”. (Aris Hanung S/153080045/F)
Nama : Aris Hanung Setyaji
NIM : 153080045/F
Dosen : Subhan Afifi, M.Si
1. Hard News
“Turonggo Panji Saputro”
Akan diresmikan Istri Bupati Bantul
Setelah lama tak terdengar pertunjukan jathilan, kini warga dusun Puluhan, Argomulyo, Sedayu, Bantul berniat membentuk kelompok kesenian jathilan “Turonggo Panji Saputro”. Rencananya pada 2 mei mendatang “Turonggo Panji Saputro” akan diresmikan oleh Ibu Idam Samawi istri Bupati Bantul.Sekretaris “Turonggo Panji Saputro”.
Sekretaris “Turonggo Panji Saputro” Syaiful mengatakan jathilan ini akan diresmikan oleh Ibu Idam Samawi pada 2 Mei 2010, untuk menyambut peresmian kami mengadakan latihan setiap hari minggu setelah dhuhur. “Dulu kita latihan setiap malam minggu, karena alasan banyak penonton yang melihatnya dan alasan keamanan baik pemain dan penonton, latihan diganti minggu siang”, ujarnya setelah selesai latihan.
“Persiapan kami untuk penyambutan bapak bupati dan istrinya sudah matang, kami sudah mampersiapkan tempat pertunjukan dan peresmian, konsumsi, serta persiapan para pemain, selain itu warga sekitar juga sangat mendukung dan saling membantu demi lancarnya acara mendatang”, kata Winarno, pemain jathilan.
Winarno menambahkan, terbentuknya kesenian jathilan “Turonggo Panji Saputro” ini bermula dari keisengan warga bermain gamelan setiap malam minggu, kemudian muncul ide untuk membentuk kesenian jathilan ini. Mereka juga ingin melestarikan kesenian jathilan, karena kesenian ini sudah jarang terdengar lagi dan jarang tampil menghibur warga.
Menurut Seksi Humas, Kiswanto, “sumbangan dana dan tenaga dari warga akan membantu kelancaran acara mendatang, ini juga menjadi wujud rasa persaudaraan dan persatuan antar warga Puluhan”. (Aris Hanung S/153080045/F)
2. Soft News
“Turonggo Panji Saputo”, mendatangkan rejeki bagi pedagang
“Turonggo Panji Saputro” kesenian jathilan milik warga Puluhan, Argomulyo, Sedayu, Bantul kini mulai mendatangkan rejeki bagi para pedagang. Begitu banyaknya orang yang antusias menonton membuat para pedagang berdatangan menjajakan dagangannya.
Menurut Slamet, pedagang mie ayam, “Saya sangat senang sekali dengan adanya latihan jathilan setiap minggu, banyaknya penonton membuat dagangan saya laris dan saya tidak perlu keliling menjajakan dagangan”. Selain itu pendapatan dagang mie ayam saat latihan jatilan di dusun Puluhan lebih banyak dibandingkan saat dagang keliling, tambahannya.
Suryo, pedagang siomay “lebih efektif berjualan disini daripada berjualan keliling kampung, tidak capek dan banyak hiburan”.
“Kesenian jathilan merupakan warisan kebudayaan, selain itu hiburan yang murah dan bahkan gratis” ujar Leo, salah seorang penonton. Lain halnya dengan Gunawan, “suka menonton latihan jathilan di dusun Puluhan ini, karena suka dengan hal-hal yang berbau mistis”. (Aris Hanung S/153080045/F)
Langganan:
Postingan (Atom)